Design a site like this with WordPress.com
Get started

refleksi karantina

Awal juni, menjelang new normal banyak yang sudah merindukan suasana normal seperti sebelumnya tetapi kali ini protokol kesehatan dan norma baru diikutsertakan , hal ini yang bakal merevisi old normal. Rasa kesel sudah pasti ada , terutama nungguin pengumuman resmi new normal itu kapan berlakunya soalnya ini penting untuk keberlangsungan aktivitas ekonomi di tengah-tengah masyarakat entah yang menjadi pekerja dan pengusaha. Akhir-akhir ini yang lebih vokal mungkin dari kalangan pengusaha , terutama yang bermain di area pusat perbelanjaan Mall. Banyak yang butuh aturan yang fixed. Disini banyak orang yang membutuhkan kepastian , minim keraguan , kematangan dan minim misinformasi. Rasa kesel terhadap PSBB juga ada, PSBB yang tidak beda jauh dari pelaksanaan new normal yang diberitahu oleh pemerintah, alias masih rame-rame aja.. Diri bertanya tanya “Ini udah new normal belum sih sebenarnya ?”.

Menurut saya lagi-lagi New normal yang punya beberapa sisi dalam pelaksanaannya , dari inisiatif masyarakat sendiri dengan kesadaran diri yang tinggi tanpa harus mengikuti pengumuman pemerintah atau di-enforce, diawasi dan dievaluasi langsung oleh pemerintah daerah mana aja yang boleh ‘new normal’ segera. Dan dari jutaan masyarakat masih ada yang mengalami miskonsepsi dan misinterpretasi new normal , alangkah baiknya guide dan edukasinya tersampaikan dengan baik.

Disamping itu menunggu grafik dan tingkat penyebaran turun sangat bagus untuk melatih kesabaran. Berbagai macam prediksi ada yang meleset tapi wajar lah namanya juga prediksi.

Tingkat apresiasi di bidang sains seharusnya sudah meninggi. Pembelajaran virus, pembuatan vaksin dan hal-hal lainnya yang berkaitan sangat 100% mengandalkan sains. Sains saya rasa memberikan sumbangsih terbesar. Apakah manusia-manusia lain dan saya sendiri mampu memberikan sumbangsih dan impact yang gede juga kedepannya? Kalimat ‘Learn a skill and build a better life with that skill‘ yang saya dapatkan dari forum online masih terngiang-ngiang di kepala ini.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: