Design a site like this with WordPress.com
Get started

Short rant : wireless router murah (yang nyatanya gak) bagus. Piece of trash.

Untuk belajar dunia wireless & networking ini dari scratch cukup memakan banyak waktu , tapi memang tok harus paham fundamental nya dulu buat lebih mantep kedepannya. Belum lagi perkembangan teknologinya , yang baru-baru ini sering denger apa itu MIMO, beamforming , jenis dn kekuatan pancaran antenanya , standar 802.11 yang baru , throughput dan maks speed yang bisa dihantar nya ,dll .

Niatan untuk flash 3rd party firmware terus utak atik? Tentu ada, sudah gregetan dan udah gatel ini tangan malah.. pilihan bervariasi ada macem openWRT,tomato,atau DDWRT. Tapi perlu survey & belajar lebih banyak lagi mengenai setupnya dan learning curve nya yang cukup rumit. Ga nyoba upgrade firmware ori ke terbaru ? belum nyoba dan layak dicoba. Well gw sangat perlu hal simple yang namanya bandwidth limiter , custom firewall ,secure remote access, inbuilt VPN atau semacam DNS over TLS buat security sama site unblocking , traffic monitoring entah lewat snmp atau lainnya sama QoS management. Kalau udah belajar semuanya gw ingin fitur VLAN untuk separasi. Dan akhir-akhir istilah lainnya yang menarik perhatian gw adalah manajemen BufferBloat di 3rd party firmwarenya. Menarik sekali untuk diflash ke dalam router ini , tapi sekali lagi persiapan untuk modif alat ini butuh waktu lama dan proses learning-curve nya.

Disisi lain selalu timbul pemikiran ingin upgrade ke yang lebih bagus, mungkin pilihan router asus ( dengan firmware 3rd party atau firmware merlin, tapi fokus ke 3rd party firmware yang menawarkan fitur lebih baik saja), netgear atau linksys seri atas dan model yang support firmware nya bagus adalah pilihan yang tepat ( sudah disurvei dulu sih tipe dan modelnya ). Atau bahkan Mikrotik / pfsense x86 ( di-host di laptop jadul tidak terpakai ) + separate Access Point saja pilihannya? Well i haven’t decided yet, kalau opsi yang kedua sih level advanced tapi less-worry dan lebih high performance, belum lagi nentuin AP yang bagus serta pertimbangan budgetnya, tetapi sisi serunya ya eksplorasi settingannya dan inspirasi saya adalah reddit r/networking atau r/homelab . Setelah gw cek si wr740n ini spek hardwarenya cukup rendah yaitu punya 4MB ROM dan 32 MB ram. Mungkin ini ada pengaruh ke kestabilan, kuat atau letoynya dalam menghandle fitur-fitur yang aktif dan handling banyak device dan trafficnya. Kalo udah ngambek dan ngehang , bersiaplah untuk menekan tombol power on off nya yang dimana bikin capek hati. Dan kebayang dong kalo di load custom firmware ke spesifikasi seperti ini ? kesel yang ada pastinya kecuali bisa disetup semaksimal mungkin lalu package pada firmware nya dibuat minimal / dihapus yang ga berguna supaya legah storage ROM nya lalu didisable service yang ada supaya hemat RAM. Antenanya pun standar 5dbi dan jangkauannya cukup membuat anda terkadang terpaksa harus berdekatan dengan router ini apalagi kalo banyak sekat dinding / beberapa material bangunan yang ga ramah dan belum faktor halangan serta interference lainnya. Dan yang lebih mengesalkan nya adalah ini alat sinyalnya pun kalah dibanding wifi tetangga sebelah , positioning alatnya kemanapun ga terlalu ngaruh ( di check melalui inSSIDer, wifi-analyzer atau aplikasi sebangsanya ). What a crappy shit!.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: