Hidup dalam dunia serba digital , traffic internet inbound-outbound internet di rumah sendiri banyak tidak karuan. Devices bisa nambah seiring waktu dan banyak yang makai , workload pun nambah . Tapi ternyata media transmitter koneksi ISP kabel over-the-air nya letoy. Apalagi harus dipaksa WFH pas berlangsungnya pandemic dan harus serba online, sengsara menghampiri. Crap wireless router is a BIG NO.
~ada harga ada rupa , you get what you pay for.
Yup seperti kata-kata diatas , apapun itu yang dikerjakan di smartphone atau laptop, apapun bentuknya mau streaming,download,browsing,dll dan yang mau selfhost ( inspirasi saya adalah reddit r/selfhost dan suka decentralized service) sekarang semua rata-rata pake & demand koneksi internet ( walau ga smuanya sih tapi berbarengan misal akses yang lokal – lokal aja macem transfer file atau kebutuhan server lokal lainnya ). Kebayang traffic bejibun dan konkuren ( simultaneous dan bersamaan ) dan banyak device terkoneksi, Tapi apa yang terjadi jika wireless router yang dipunya ga reliable? Yang kalo workload nya banyak bawaannya disconnect terus? Ya pengennya dipalu aja itu alatnya .

Entah apa yang salah dengan alat satu ini , sering kesambet ini geblek , merek nya TP-Link model WR-740N. Sudah 8 tahun beroperasi sih ( sudah mengabdi memancarkan Wi-Fi dari circa 2012 , udah capek kayaknya ). Harganya pun terjangkau karena < 200k IDR ( dibawah 200 ribu rupiah) atau around $10 kalau pakai mata uang asing. Ga terlalu panas suhunya dalam beroperasinya sih , kalo dikasih heatsink dan kipas kecil harus dibongkar lagi serta dicari power source kipasnya, tapi tergolong bandel sih ya buat usage 24/7(dalam artian kaga modar / mokad2 , umur panjang). Dengan banyaknya device yang make ( device > 5 ) dia akan otomatis ‘ngambek’. Ngambekan minta direstart minimal 4-5 kali dalam sebulan. Mau auto restart gaada fitur auto-scheduler nya. Well salah saya juga dulu ( yah namanya belum tau apa-apa pas beli barang , awam dan belum sampai fase smart buyer) kalo beli wireless router ga lihat spek/spesifikasi. Sebenarnya cari yang simple aja buat penggunaan di kediaman. Ini alat punya laman config utillity yang simple dan mudah dipahami , user friendly lah istilahnya. Setupnya mudah , cocok buat skala SOHO. Tapi sayangnya dari banyak fitur-fitur yang disediain dari bawaan firmware nya itu takut bikin berat ini router kalau diaktifin semuanya walau berguna rata-rata fiturnya. Sudah malah tidak bisa diliat lagi Memory sama Processor Usagenya.
Ya kali beberapa orang sedang streaming, download , lalu ada yang pake VOIP/video call dan sekedar browsing , eh tiba-tiba random disconnect. ( Continue to page 2)